Get Adobe Flash player
Bimbel Prestasi Jakarta
Kegiatan Belajar Mengajar di Bimbel Prestasi
Kegiatan Ekstrakulikuler di Bimbel Prestasi
Staff Pengajar

Our Links

     

Mengenal Cara Kerja Rem ABS (Anti-lock Braking Systems)

Banyak orang yang belum mengetahui istilah singkatan dari ABS yang terdapat pada kendaraan, baik itu roda dua maupun roda empat, dan banyak juga dari mereka yang membeli kendaraan yang sudah terdapat fitur ABS didalamnya tetapi si pemilik kendaraan ini tidak tahu fungsi dari ABS tersebut, ABS adalah singkatan dari Anti-Locking Braking System, fitur ini berfungsi untuk mencegah sebuah rem kendaraan mengunci, karena apabila rem dari kendaraan tersebut terkunci saat kecepatan tinggi, otomatis ban yang sebagai alas kendaraan juga akan kehilangan grip dan kendaraan akan hilang kendali, dan buruknya itu akan membahayakan jiwa si pengendara serta nyawa orang lain.

ABS diciptakan untuk mengurangi gejala rem mengunci pada sebuah kendaraan apabila kendaraan itu di rem secara mendadak, seperti yang kita ketahui hampir semua pengendara panik apabila dia ingin menghindari objek atau sesuatu yang datang secara tiba - tiba, dan itu biasanya akan menghasilkan panic break (pengereman secara panik), dan tidak diragukan lagi apabila si pengendara panik maka dia akan menekan tuas rem sedalam dalamnya dan mengunci system rem yang ada pada kendaraan tersebut, Nah....fitur ABS ini berfungsi untuk mengurangi dampak dari panic break ini. pada kesempatan kali ini bimbel prestasi ingin memaparkan bagaimana sih cara kerja rem dengan fitur ABS... yuk kita simak....

menghentikan mobil yang sedang melaju cepat diatas jalanan licin atau saat ban kehilangan grip sangatlah menantang. Namun fungsi ABS (Anti-lock braking systems) dirancang sedemikian rupa untuk menghadapi setiap tantangan pengereman dan mengurangi kecemasan pengemudi di saat-saat genting. Bahkan tanpa ABS pengemudi profesional pun tidak mampu menghentikan laju kendaraannya secepat pengemudi biasa yang menggunakan ABS.

Seperti kita ketahui, bahwa situasi lalu lintas di jalan terkadang tidak dapat diprediksi. Dan hal-hal yang memaksa pengemudi untuk melakukan pengereman seketika bisa saja terjadi, seperti contohnya penyebrang jalan yang kurang berhati-hati, kendaraan lain yang memotong jalan secara mendadak, dan lain sebagainya. Saat hal tersebut terjadi, maka tindakan pertama yang dilakukan pengemudi secara refleks adalah menginjak rem sedalam-dalamnya. Pada mobil yang tidak dilengkapi dengan sistem pengereman ABS, maka keempat rodanya akan mengunci dan mobil tersebut akan tetap meluncur tak terkendali.

Teori fungsionalitas teknologi ABS sebenarnya cukup sederhana, mencegah terkuncinya keempat roda saat pengereman mendadak. Dengan mencegah agar tidak ada roda yang terkunci saat pengereman, maka kendaraan dapat tetap dikendalikan dan mampu berhenti lebih cepat. Singkatnya, pengemudi memiliki kesempatan lebih besar untuk menghindari kemungkinan terjadinya kecelakaan.

Empat komponen utama dari sistem pengereman ABS adalah :

Sensor Kecepatan

Sensor Kecepatan yang terletak pada setiap roda ataupun diferensial (dalam beberapa kasus), menyampaikan informasi kepada ABS ketika roda hendak mengunci.

Katup

Di setiap rem pada jalur pengereman terdapat sebuah katup yang dikendalikan oleh ABS. Dalam beberapa sistem, katup tersebut memiliki 3 posisi :

●      Posisi satu; katup dalam keadaan terbuka dan  tekanan dari master silinder diteruskan langsung ke rem.

●      Posisi dua; katup menghalangi jalur pengereman dan mengisolasi rem dari master silinder. Hal ini bertujuan untuk mencegah bertambahnya tekanan saat pengemudi menginjak pedal rem lebih dalam.

●      Posisi tiga; katup melepaskan sebagian tekanan dari rem.

Pompa

Pompa berfungsi mengembalikan tekanan yang dilepaskan oleh katup pada jalur pengereman.

Kontroler

Kontroler adalah sebuah komputer. Komponen tersebut mengawasi sensor kecepatan dan mengendalikan katup.

Kontroler memantau sensor kecepatan sepanjang waktu, menunggu penurunan kecepatan putaran roda yang tidak biasa. Dalam kondisi normal, pada kecepatan sekitar 100 km per jam, sebuah mobil membutuhkan waktu sekitar 5 detik untuk berhenti sepenuhnya. Namun waktu yang dibutuhkan roda untuk berhenti berputar hingga terkunci, kurang dari 1 detik.

Karena kontroler ABS mengetahui bahwa menghentikan kendaraan sepenuhnya sebelum roda terkunci tidak dimungkinkan, maka sesaat sebelum roda terkunci, tekanan rem akan dikurangi, dan setelah akselerasi terdeteksi, maka tekanan rem akan ditambahkan kembali, demikian seterusnya hingga mobil berhenti sepenuhnya. Proses tersebut terjadi dengan cepat dan menghasilkan sistem pengereman yang maksimal.

Pada saat ABS bekerja, denyut yang dihasilkan dari proses buka tutup katup secara terus menerus dengan sangat cepat, dapat dirasakan kaki melalui pedal rem. Beberap sistem ABS dapat melakukan proses tersebut hingga 15 kali per detik.

Demikianlah konsep dasar cara kerja sistem pengereman ABS. Tentunya masih ada lebih banyak lagi variasi dan alogaritma kontroler untuk ABS.

astracreditcompanies.com