Dampak Wabah Covid-19 Multilateral
Wabah Corona mengubah seluruh tatanan kehidupan di seluruh dunia. Rasa ketakutan akan penularan mengakibatkan pembatasan hubungan sosial (Physical Distancing) untuk keselamatan. Virus dari Wuhan Tiongkok pada Desember 2019 menyebar dan menular begitu cepat, sehingga 181 negara di dunia tak luput dari virus ini.
Pandemi global di beberapa negara seluruh dunia melakukan karantina diri lockdown). Lockdown membatasi hubungan sosial dan menjaga jarak, karena virus ini penularannya melalui kerumunan massa yang padat, seperti pasar, sekolah, pesta pernikahan, acara seminar, dll. Dengan adanya lockdown merubah seluruh tatanan baik tatanan, transportasi, pendidikan, bisnis, pariwisata, keagamaan, dan sluruh tatanan ekonomi di dunia. Walaupun kasus penyebaran Virus Corona hanya isu kesehatan namun menjadi isu multi dimensi dengan kontek sosial masyarakat.
Undang Undang no 6 Tahun 2018 tentang Karantina Kesehatan sebagai bagian dari upaya pencegahan wabah yang mm,bahayakan akan kelangsungan kehidupan di masyarakat Indonesia. Kepatuhan masyarakat untuk melaksanaan dan mematuhi Undang Undang tersebut menjadi keharusan.
Dampak perubahan ini menyebabkan pengaruh yang sangat besar. Banyak usaha yang mengalami goncangan , cara pergaulan sosial dibatasi, transportasi terbatas, anak sekolah belajar di rumah (daring), pegawai kantor dan guru bekerja di rumah ( Work from Home) dan tentu saja transortasi , perdagangan dan jasa juga terusik. Perubahan yang tiba tiba ini membuat banyak orang belum siap menghadapi. Satu demi satu bisnis mulai tumbang, sehingga PHK menjadi momok di tahun 2020.
DAMPAK PADA KEGIATAN BELAJAR DI SEKOLAH
Pemberlakuan belajar di rumah ada dampak positif dan negatifnya. Cara belajar terpaksa diubah belajar di rumah saja.. Karena dilarang melakukan aktivitas yang berkerumunan banyak orang seperti cara biasanya di sekolah.. Dampak ini pula dirasakan oleh para siswa dan gurunya antara lain :
- Kurang siap cara belajar di rumah via online(Daring), jadi guru hanya sebatas memberi tugas via WA. Kendalanya tidak semua siswa mempunyai Smart Phone maupun laptop, yang tentu saja harus biaya beli paketan.
- Cara belajar online hanya bisa difahami pada siswa yang cerdas serta mandiri, namun siswa yang dibawah rata rata sulit memahami materi. Disamping itu belajar online di rumah bisa tidak kondusif misalnya suasana rumah yang berisik, gangguan dari adiknya merebut HP dsb.
DAMPAK PADA CARA IBADAH KEAGAMAAN
Virus corona juga berdampak dalam kehidupan keagamaan umat manusia. Tata cara banyak berubah yaitu menghindari kerumunan massa yang mengakibatkan media penularan virus Corona.
Untuk umat Islam semula masih dilakukan sholat 5 waktu berjemaah dan sholat Jumat di Masjid selama awal awal wabah Covid19 dengan memakai masker. Untuk di Jakarta sejak ada peraturan pemerintah oleh "Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan masa status tanggap darurat Covid-19, dari 24 April 2020 mulai diberlakukan tata cara sholat berjemaah di masjid diubah dengan mengasih jarak antar Jemaah, renggang. Untuk saat tanggap korona sholat Jumat mulai ditiadakan karena menghindari wabah, dan akhirnya juga sholat jamaah 5 waktu’
Demikian juga untuk ibadah umroh di Saudi Arabia ada pembatasan bahkan sempat ditutup. Tawaf dan Sai yang biasanya berjejal manusia lalu tiada dan sepi. Larangan mengunjungi Mekkah dan Madinah berdampak pada sektor skctor lainnya. Seperti biro perjalanan, perhotelan, perdagangan, jasa Transportasi dsb.
Tata cara ibadah yang mengumpulkan massa pada agama lain juga sama, ada pembatasan. Bahkan untuk sementara selama wabah Covid19 dibatasi juga sampai ditiadakan.
DAMPAK PADA TRANSPORTASI
Pandemi virus corona (Covid-19) telah menekan bisnis di sektor transportasi nasional dan merata di seluruh dunia berbagai bentuk transportasi. darat, laut dan udara. Transportasi umum sudah pasti melibatkan kerumunan orang yang sangat dihindari pada penyebaran wabah ini. Dengan demikian khususnya pembatasan ini cukup memukul usaha transportasi . Yang paling terdampak ialah pada sektor penerbangan ke luar negri. Jadwal penerbangan berubah, makin menciut bahkan ditiadakan sementara waktu, karena beberapa negara ada pembatasan keluar masuknya massa bahkan di beberapa negara memberlakukan Lockdown. Penurunan omzet bisa 25 % bahkan 90 %. Dampak terasa di banyak aspek bisnis transportasi.
Pelaku usaha sangat memahami tujuan dari kebijakan tersebut tentu saja berakibat i penurunan omzet frekwensi angkutan menjadi semakin nyata. Hal itu seiring berpengaruh pada pendistribusian barang. Apalagi kapasitas penumpang pada kendaraan dibatasi untuk menjaga jarak fisik.
DAMPAK PADA SEKTOR PARIWISATA
Pembatasan transportasi berdampak besar pada mobilitas pariwisata baik mancanegara maupun domestic. Orang akan lebih memilih berdiam di tempat . Dampak Pariwisata saling mempengaruhi yang lain misalnya jasa angkutan / taksi, pada produksi industry makanan (untuk oleh-oleh), produksi cendera mata ( kerajinan tangan sebagai kenang-kenangan), jasa , penginapan/ hotel , restaurant, dampak yang multilateral. Ada beberapa hotel yang sementara tutup karena tidak adanya tamu yang menginap. Karyawan sementara dipulangkan karena tidak ada lagi yang dikerjakan. Karyawan mengalami dampak yang tidak diharapkan.
Sektor pariwisata memiliki dampak jangka pendek dan jangka panjang pada perekonomian. Dampak jangka pendek dapat di rasakan secara langsung, sedangkan dampak jangka Panjang dapat dilihat dengan bertambahnya pendapatan nasional,,dengan adanya Wabah Covid19 menjadi turun.
Sektor pariwisata mengalami kelesuan, daya beli menurun karena berkurangnya pengunjung baik turis lokal maupun turis mancanegara, yang secara otomatis pendapatan dan devisa yang di hasilkan dari sektor pariwisata semakin menurun. Hal ini mengakibatkan sektor pariwisata lumpuh sementara, dan paling pahit adalah pengangguran semakin bertambah karena pariwisata merupakan salah satu wadah yang memberikan lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar tempat wisata maupun masyarakat dari luar.
DAMPAK PADA KEGIATAN EKONOMI YANG LAIN SAMPAI PHK
Pada sebagian kantor diberlakukan bekerja dari rumah secara online WHF ( Work from Home). Tapi tidak semua jenis pekerjaan bisa dilakukan dengan cara WHF. Ada beberapa pekerjaan yang dilakukan harus datang ke tempat kerja, misalnya seperti Office Boy, karyawan jasa seperti pekerja di salon, tukang bangunan, sopir, penjaga toko. Sehingga beberapa jenis pekerjaan paling terdampak langsung saat adanya wabah ketika isolasi atau pembatasan diri.
Kalangan pengusaha menilai wabah Civid19 membawa dampak besar terhadap perekonomian . Ketidakpastian pendapatan karena daya beli merosot mengakibatkan karyawan dirumahkan bahkan sampai pemutusan hubungan kerja (PHK) mulai terjadi. Pengusaha kebingungan untuk menggaji karyawan secara penuh selama wabah sesuai ketentuan pemerintah, namun apa daya sudah tak ada kemampuan. Sungguh tidak terbayangkan virus corona telah menggangu mata rantai produksi industri sehingga perputaran bisnis tak lancar, sementara kewajiban para pengusaha tetap harus berjalan. Wabah ini sungguh memukul sektor usaha.
Sudah membayang bahwa THR tidak bisa dibayarkan, sebentar lagi juga Hari raya Idul Fitri, dimana menurut UU no 13 tahun 2003 bahwa pelaku usaha wajib membayar THR minimal 1 bulan gaji untuk 1 tahun bekerja. Namun kondisi ini sulit untuk saat ini. Karena itulah pengusaha banyak men PHK karyawannya dengan alasan ini. Beberapa karyawan yang habis kontrak tidak diperpanjang masa kontraknya. Bukan tanpa alasan, pertama, ketersediaan bahan baku di industri manufaktur yang mulai menipis; khususnya bahan baku yang berasal dari impor, seperti dari negara China, dan negara-negara lain yang juga terpapar Corona. Disamping itu juga pelemahan rupiah terhadap dollar juga mempengaruhi.
DAMPAK PADA SOSIAL
Rasa takut tertular terhadap Covid19 akan berpengaruh terhadap sikap sosial masing-masing individu , misalnya mudah menaruh curiga pada orang lain yang demam, batuk, bersin, atau terlihat sakit, karena itu cenderung memutuskan menjaga jarak daripada menanyakan keadaan atau bentuk solidaritas pada umumnya. Kekhawatiran ini sifatnya memang masih spekulatif tetapi dirasa lebih aman daripada tertular yang akibatnya fatal dan tidak diinginkan. Rasa solidaritas kesetiakawanan terenggut tetapi juga merenggut rasa sosial kita terhadap sesama.
Ketidakmampuan cara mengelola rasa curiga, takut, sikap over-protektif dalam merespons isu corona ini memiliki potensi untuk merusak hubungan sosial dengan individu lain seperti pada lingkungan pergaulan di kantor, sekolah, masyarakat, bahkan keluarga. Bahkan timbul hal yang kurang manusiawi ketika ada yang menderita Covid19 respons antisipatif dan mengucilkan penderita serta keluarganya. Bahkan tenaga medis yang bergerak di garda terdepan dikucilkan sampai dijauhi keberadaanya bahkan yang terpahit tidak diterima oleh sebagian masyarakat.
Hubungan komunikasi banyak dilakukan melalui sosial media, online atau melalui telepon. Interaks i langsung fisik seperti i bersentuhan dengan orang lain berjabat tangan dan berpelukan sementara ini dihindari. Sebagai upaya untuk memastikan orang lain aman dan nyaman bersama kita dalam pencegahan penyebaran virus
Wabah Covid19 menjadi ancaman kita bersama, namun hal ini jangan sampai merenggut cara kita memanusiakan sesama. seperti menjaga perilaku hidup sehat, etika sosial kita terhadap sesama yang tercermin dari sikap peduli, saling pengertian, dengan lingkungan sosial kita. Wabah Covid19 mungkin bisa merenggut nyawa manusia, tetapi ada satu hal yang tidak bisa direnggut olehnya; yaitu rasa kemanusiaan
(Sri Nurwanti – Bimbel Prestasi)